Minggu, 28 November 2010

Penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)

 

AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. Penyakit AIDS yaitu suatu penyakit yang ditimbulkan sebagai dampak berkembangbiaknya virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) didalam tubuh manusia, yang mana virus ini menyerang sel darah putih (sel CD4) sehingga mengakibatkan rusaknya sistem kekebalan tubuh. Hilangnya atau berkurangnya daya tahan tubuh membuat si penderita mudah sekali terjangkit berbagai macam penyakit termasuk penyakit ringan sekalipun.

Virus HIV menyerang sel CD4 dan menjadikannya tempat berkembang biak Virus HIV baru, kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sebagaimana kita ketahui bahwa sel darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh maka ketika tubuh kita diserang penyakit, Tubuh kita lemah dan tidak berupaya melawan jangkitan penyakit dan akibatnya kita dapat meninggal dunia meski terkena influenza atau pilek biasa.

Penyakit Hepatitis

 

Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan serta merusak sel-sel organ hati manusia. Hepatitis diketegorikan dalam beberapa golongan, diantaranya hepetitis A,B,C,D,E,F dan G. Di Indonesia penderita penyakit Hepatitis umumnya cenderung lebih banyak mengalami golongan hepatitis B dan hepatitis C. namun disini kita akan membahas pada fokus artikel penyakit Hepatitis A,B dan C.
  • Penyakit Hepatitis A
Hepatitis A adalah golongan penyakit Hepatitis yang ringan dan jarang sekali menyebabkan kematian, Virus hepatitis A (VHA=Virus Hepatitis A) penyebarannya melalui kotoran/tinja penderita yang penularannya melalui makanan dan minuman yang terkomtaminasi, bukan melalui aktivitas sexual atau melalui darah. Sebagai contoh, ikan atau kerang yang berasal dari kawasan air yang dicemari oleh kotoran manusia penderita.

Penyakit Hepatitis A memiliki masa inkubasi 2 sampai 6 minggu sejak penularan terjadi, barulah kemudian penderita menunjukkan beberapa tanda dan gejala terserang penyakit Hepatitis A.

Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan serta merusak sel-sel organ hati manusia. Hepatitis diketegorikan dalam beberapa golongan, diantaranya hepetitis A,B,C,D,E,F dan G. Di Indonesia penderita penyakit Hepatitis umumnya cenderung lebih banyak mengalami golongan hepatitis B dan hepatitis C. namun disini kita akan membahas pada fokus artikel penyakit Hepatitis A,B dan C.
  • Penyakit Hepatitis A
Hepatitis A adalah golongan penyakit Hepatitis yang ringan dan jarang sekali menyebabkan kematian, Virus hepatitis A (VHA=Virus Hepatitis A) penyebarannya melalui kotoran/tinja penderita yang penularannya melalui makanan dan minuman yang terkomtaminasi, bukan melalui aktivitas sexual atau melalui darah. Sebagai contoh, ikan atau kerang yang berasal dari kawasan air yang dicemari oleh kotoran manusia penderita.

Penyakit Hepatitis A memiliki masa inkubasi 2 sampai 6 minggu sejak penularan terjadi, barulah kemudian penderita menunjukkan beberapa tanda dan gejala terserang penyakit Hepatitis A.

Penyakit Tuberkulosis (TBC)

 

Penyakit TBC adalah merupakan suatu penyakit yang tergolong dalam infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Penyakit TBC dapat menyerang pada siapa saja tak terkecuali pria, wanita, tua, muda, kaya dan miskin serta dimana saja. Di Indonesia khususnya, Penyakit ini terus berkembang setiap tahunnya dan saat ini mencapai angka 250 juta kasus baru diantaranya 140.000 menyebabkan kematian. Bahkan Indonesia menduduki negara terbesar ketiga didunia dalam masalah penyakit TBC ini.
  • Penyebab Penyakit (TBC)
Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa, Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Jenis bakteri ini pertama kali ditemukan oleh seseorang yang bernama Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, Untuk mengenang jasa beliau maka bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan penyakit TBCpada paru-paru pun dikenal juga sebagai Koch Pulmonum (KP).

Artikel Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

 


Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) {bahasa medisnya disebut Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)} adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan.
Penyakit ini banyak ditemukan didaerah tropis seperti Asia Tenggara, India, Brazil, Amerika termasuk di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut. Dokter dan tenaga kesehatan lainnya seperti Bidan dan Pak Mantri seringkali salah dalam penegakkan diagnosa, karena kecenderungan gejala awal yang menyerupai penyakit lain seperti Flu dan Tipes (Typhoid).
  • Tanda dan Gejala Penyakit Demam Berdarah Dengue

  • Masa tunas / inkubasi selama 3 – 15 hari sejak seseorang terserang virus dengue, Selanjutnya penderita akan menampakkan berbagai tanda dan gejala demam berdarah sebagai berikut :
    1. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 – 40 derajat Celsius).
    2. Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya jentik (puspura) perdarahan.
    3. Adanya bentuk perdarahan dikelopak mata bagian dalam (konjungtiva), Mimisan (Epitaksis), Buang air besar dengan kotoran (Peaces) berupa lendir bercampur darah (Melena), dan lain-lainnya.
    4. Terjadi pembesaran hati (Hepatomegali).
    5. Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
    6. Pada pemeriksaan laboratorium (darah) hari ke 3 – 7 terjadi penurunan trombosit dibawah 100.000 /mm3 (Trombositopeni), terjadi peningkatan nilai Hematokrit diatas 20% dari nilai normal (Hemokonsentrasi).
    7. Timbulnya beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah, penurunan nafsu makan (anoreksia), sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala.
    8. Mengalami perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.
    9. Demam yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal/sakit pada persendian.
    10.Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.
  • Proses Penularan Penyakit Demam Berdarah Dengue

  • Penyebaran penyakit DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, sehingga pada wilayah yang sudah diketahui adanya serangan penyakit DBD akan mungkin ada penderita lainnya bahkan akan dapat menyebabkan wabah yang luar biasa bagi penduduk disekitarnya.
  • Pengobatan Penyakit Demam Berdarah

  • Fokus pengobatan pada penderita penyakit DBD adalah mengatasi perdarahan, mencegah atau mengatasi keadaan syok/presyok, yaitu dengan mengusahakan agar penderita banyak minum sekitar 1,5 sampai 2 liter air dalam 24 jam (air teh dan gula sirup atau susu).
    Penambahan cairan tubuh melalui infus (intravena) mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis. Selanjutnya adalah pemberian obat-obatan terhadap keluhan yang timbul, misalnya :
    - Paracetamol membantu menurunkan demam
    - Garam elektrolit (oralit) jika disertai diare
    - Antibiotik berguna untuk mencegah infeksi sekunder
    Lakukan kompress dingin, tidak perlu dengan es karena bisa berdampak syok. Bahkan beberapa tim medis menyarankan kompres dapat dilakukan dengan alkohol. Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum jus jambu biji bangkok, namun khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medik, akan tetapi jambu biji kenyataannya dapat mengembalikan cairan intravena dan peningkatan nilai trombosit darah.
  • Pencegahan Penyakit Demam Berdarah

  • Pencegahan dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk diwaktu pagi sampai sore, karena nyamuk aedes aktif di siang hari (bukan malam hari). Misalnya hindarkan berada di lokasi yang banyak nyamuknya di siang hari, terutama di daerah yang ada penderita DBD nya. Beberapa cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit DBD melalui metode pengontrolan atau pengendalian vektornya adalah :
    1. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat. perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia, dan perbaikan desain rumah.
    2. Pemeliharaan ikan pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang) pada tempat air kolam, dan bakteri (Bt.H-14).
    3. Pengasapan/fogging (dengan menggunakan malathion dan fenthion).
    4. Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan air seperti, gentong air, vas bunga, kolam, dan lain-lain.

    Penyakit Kaki Gajah (Filariasis)






    Penyebab dan Penyebaran Penyakit Kaki Gajah


    Pada musim penghujan biasanya nyamuk dapat berkembang biak dengan sangat cepat. Banyak sekali penyakit yang dapat ditularkan oleh hewan kecil yang satu ini. Salah satunya adalah penyakit kaki gajah (filariasis). Penyakit ini disebabkan oleh cacing filaria (Wuchereria bancrofti). Cacing ini dapat ditularkan melalui berbagai gigitan nyamuk kecuali nyamuk mansoni. Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembengkakan kaki, lengan dan alat kelamin baik pada pria maupun wanita. Akibatnya penderita penyakit kaki gajah tidak dapat bekerja secara optimal, bahkan hidupnya harus selalu tergantung pada orang lain.

    Di Indonesia, penyakit ini tersebar luas hampir diseluruh propinsi. Berdasarkan hasil survei pada tahun 2000 tercatat sebanyak 1553 desa yang tersebar di 231 kabupaten dan 26 propinsi, dengan jumlah kasus kronis 6233 orang. Untuk menanggulangi penyebaran penyakit kaki gajah agar tidak semakin meluas, maka melalui organisasi WHO menetapkan kesepakatan global yaitu memberantas penyakit kaki gajah sampai tuntas. Di Indonesia sendiri pada tahun 2002 sudah dimulai pelaksanaan pemberantasan penyakit kaki gajah secara bertahap di 5 kabupaten percontohan. Program pemberantasan dilaksanakan melalui pengobatan massal dengan DEC dan Albendasol untuk setahun sekali selama 5 tahun.

    DEC (Diethil Carbamazine Citrate) Obat Kaki Gajah


    Memang selama lebih dari 40 tahun untuk pengobatan penyakit kaki gajah, baik secara perorangan maupun secara massal menggunakan DEC (Diethil Carbamazine Citrate). DEC bersifat membunuh mikrofilaria dan makrofilaria ( cacing dewasa). Sampai saat ini DEC merupakan satu-satunya obat penyakit kaki gajah yang efektif, aman dan relatif murah. Pada pengobatan perorangan bertujuan untuk menghancurkan parasit dan mengeleminasi, guna mengurangi atau mencegah rasa sakit. Aturan dosis yang dianjurkan untuk 6 mg/kg berat badan/hari selama 12 hari diminum sesudah makan, dalam sehari 3 kali. Pada pengobatan massal, digunakan pemberian DEC dosis rendah dengan jangka waktu pemberian yang lebih lama, misalnya dalam bentuk garam DEC 0,2 % - 0,4 % selama 9-12 bulan. Untuk orang dewasa digunakan 100 mg/minggu selama 40 hari.

    Siklus Hidup Cacing Filaria


    Siklus hidup cacing filaria dapat terjadi dalam tubuh nyamuk apabila nyamuk tersebut menggigit dan menghisap darah orang yang terserang filariasis, sehingga mikrofilaria yang terdapat ditubuh penderita ikut terhisap kedalam tubuh nyamuk. Mikrofilaria tersebut masuk kedalam paskan pembungkus pada tubuh nyamuk, kemudian menembus dinding lambung dan bersarang diantara otot-otot dada (toraks). Bentuk mikrofilaria menyerupai sosis yang disebut larva stadium I. Dalam waktu kurang lebih satu minggu larva ini berganti kulit, tumbuh menjadi lebih gemuk dan panjang yang disebut larva stadium II. Pada hari ke sepuluh dan seterusnya larva berganti kulit untuk kedua kalinya, sehingga tumbuh menjadi lebih panjang dan kurus, ini adalah larva stadium III. Gerak larva stadium III ini sangat aktif, sehingga larva mulai bermigrasi mula-mula ke rongga perut (abdomen) kemudian pindah ke kepala dan alat tusuk nyamuk.

    Apabila nyamuk yang mengandung mikrofilaria ini menggigit manusia. Maka mikrofilaria yang sudah berbentuk larva infektif (larva stadium III) secara aktif ikut masuk kedalam tubuh manusia (hospes). Bersama-sama dengan aliran darah dalam tubuh manusia, larva keluar dari pembuluh kapiler dan masuk ke pembuluh limfe. Didalam pembuluh limfe larva mengalami dua kali pergantian kulit dan tumbuh menjadi cacing dewasa yang sering disebut larva stadium IV dan larva stadium V. Cacing filaria yang sudah dewasa bertempat di pembuluh limfe, sehingga akan menyumbat pembuluh limfe dan akan terjadi pembengkakan.
    Cacing filaria sendiri memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

    1. Cacing dewasa (makrofilaria) berbentuk seperti benang berwarna putih kekuningan. Sedangkan larva cacing filaria (mikrofilaria) berbentuk seperti benang berwarna putih susu.
    2. Makrofilaria yang betina memiliki panjang kurang lebih 65-100 mm dan ekornya lurus berujung tumpul. Untuk makrofilaria yang jantan memiliki panjang kurang lebih 40 mm dan ekor melingkar. Sedangkan mikrofilaria memiliki panjang kurang lebih 250 mikron, bersarung pucat.
    3. Tempat hidup makrofilaria jantan dan betina di saluran limfe dan kelenjar limfe. Tetapi pada malam hari mikrofilaria terdapat didalam darah tepi sedangkan pada siang hari mikrofilaria terdapat di kapiler alat-alat dalam seperti paru-paru, jantung dan hati.


    Waspadai Penyakit Kaki Gajah (Filariasis)


    Kita bisa mendiagnosa seseorang terserang penyakit kaki gajah berdasarkan gejala-gejala klinis akut atau kronis melalui pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan dilakukan dengan cara mengambil sampel darah pada jari si penderita. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan pada pada pukul 20.00 waktu setempat. Karena pada saat malam hari mikrofilaria terdapat didalam darah tepi penderita. Jika memang ditemukan mikrofilaria didalam darah si penderita, maka orang tersebut telah dinyatakan terserang penyakit kaki gajah (filariasis). Jika seseorang telah terserang filariasis akut, maka gejala-gejala klinis yang akan tampak antara lain :

    1. Demam berulang-ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila si penderita beristirahat dan muncul lagi jika si penderita bekerja berat.
    2. Pembengkakan kelenjar getah bening, sehingga terlihat bengkak didaerah lipatan paha, ketiak yang tampak kemerahan, panas dan sakit.
    3. Pembesaran tungkai, lengan, buah dada dan buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas.
      Sedangkan untuk gejala klinis filariasis kronis yaitu berupa pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada, dan buah zakar (elephantiasis skroti).


    Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati, mungkin itu adalah ungkapan yang sangat tepat untuk menghindari penyakit kaki gajah. Karena jika kita telah terinfeksi oleh cacing filaria akan sangat sulit sekali untuk mengobatinya serta memerlukan waktu yang lama. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah serangan penyakit kaki gajah,misalnya:
    1. Berusaha menghindarkan diri dari nyamuk vector dengan caramenggunakan kelambu sewaktu tidur.
    2. Menutup ventilasi rumah dengan kasa nyamuk.
    3. Menggunakan obat nyamuk semprot atau bakar.
    4. Bisa juga dengan mengoleskan kulit dengan lotion anti nyamuk.
    5. Memberantas jentik-jentik nyamuk dengan cara bak air dirumah.
    6. Menimbun, mengeringkan atau mengalirkan genangan air sebagai tempat perindukan nyamuk.
    7. Serta membersihkan pekarangan dan lingkungan disekitar rumah anda.


    Dengan melakukan hal-hal tersebut setidaknya kita telah berusaha mengurangi resiko terjangkitnya penyakit kaki gajah maupun penyakit-penyakit lain yang juga bisa ditularkan oleh nyamuk. Karena membiasakan diri untuk hidup bersih adalah kunci utama untuk menuju kesehatan jasmani maupun kesehatan rohani.***



    Tips Pencegahan Umum Penyakit Jantung (Heart Disease)


    Salah satu kunci dalam pencegahan penyakit jantung adalah dengan mengontrol dan mengendalikan faktor-faktor resiko penyebab penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi dan tingkat kolesterol yang tinggi dalam darah serta faktor-faktor pencetus lainnya. berikut ini adalah

    Beberapa tips utama dalam pencegahan penyakit jantung:
    1. Pola Makan dengan diet sehat jantung.
    2. Perbaiki tingkat kolesterol yang tinggi diatas ambang batas normal.
    3. Olahraga
    4. Kendalikan diabetes (Kencing manis)
    5. Kendalikan Hipertensi (tekanan darah tinggi)
    6. Mengendalikan dan mengontrol berat badan.
    7. Hindari dan kelola stress
    8. Berhenti Merokok.
    Pada intinya untuk mencegah penyakit jantung adalah dengan mengikuti gaya hidup jantung sehat. "Menjaga dan memelihara berat badan ideal, dan olahraga 30 menit sampai satu jam sehari, tujuh hari seminggu. Sebagai bagian dari diet jantung sehat, direkomendasikan diikuti dengan diet seimbang dengan proporsi 30 % sumber kalori dari lemak tak jenuh tunggal (monosaturated fat) seperti minyak zaitun, kanola, ikan dan kacang-kacangan dan membatasi konsumsi lemak jenuh.

    Batasi konsumsi karbohidrat anda, gula atau makanan yang bergula termasuk tepung putih (white flour).

    RUMUS BERAT BADAN IDEAL ANDA = (TB-100) - 10% (tb-100)
    Keterangan:
    TB= TINGGI BADAN
    BB= BERAT BADAN

    Tips Mengurangi Ketegangan (Tension)

     


    Berikut ini adalah hal terbaik yang harus dilakukan. Tipu atau kelabuhi tubuh Anda ke dalam pemikiran-pemikiran yang membuat anda merasa "hebat, besar".

    Pertama, kita akan melakukan dengan perlahan meredakan ketegangan yang keluar dari tubuh. Duduklah di kursi dengan kaki bersila atau disilangkan. Bayangkan dan baut seolah-olah bahwa pergelangan kaki anda adalah sebuah pena dan pergunakan untuk menulis alfabet. Ulangi dengan kaki lain.
    Selanjutnya, tempatkan ibu jari Anda di ujung alis Anda, pada tiap sisi kepala anda. Arahkan atau luncurkan ibu jari, berhenti di sudut kepala anda, hampir ke garis rambut. Tekan jempol ke setiap sisi dahi, tahan selama beberapa detik dan kemudian lepaskan. Ulangi sampai lima kali. Dengan melakukan hal ini, Anda dapat mengurangi /melepaskan stres emosional dikarenakan titik-titik tekanan yang terhubung dengan pusat emosional otak.

    Makan Buah jeruk. Buah jeruk kaya akan vitamin C. Vitamin C membantu untuk mendetoksifikasi tubuh. Mengunyah atau memakan segenggam kacang mete panggang juga baik untuk kesehatan. Kacang-kacangan mengandung magnesium dan asam lemak esensial yang membantu meningkatkan mood, perasaaan atau suasana hati.

    Ubah cara bernapas. Berbaring, dengan ujung jari dari satu tangan terletak antara tulang dada dan ulu hati. Letakkan tangan lain di perut. Mengambil napas dalam-dalam melalui hidung ketika Anda menarik napas, dorong keluar perut Anda, sehingga paru-paru Anda akan mengisi udara. Tahan selama beberapa detik dan kemudian dengan perlahan-lahan menghembuskan napas. Ketika oksigen/udara mengisi ulang otak Anda, gunakan ujung jari Anda untuk memberikan rangsangan ringan pada daerah yang menenangkan pada tubuh Anda dan Anda akan merasa lebih santai.

    Otak kita percaya pada gambar yang diterimanya. Oleh sebab itu visualisasi kreatif dapat dengan cepat meningkatkan tingkat kebahagiaan Anda. Imajinasinya adalah seperti matahari mengirimkan panas dan cahaya untuk lengan dan kaki. Masuklah dalam sensasi itu dan rasakan kenikmatan, kegembiraan, kesenangan dengan perlahan masuk ke dalam.